Turki Bukan Asia

Turki Bukan Asia

Bukan Liga Indonesia, Inilah Liga Terburuk di Asia Tenggara Soal Tunggakan Gaji

TRIBUN-MEDAN.com-Liga Indonesia ternyata bukanlah kompetisi yang paling buruk soal gaji pemain atau pelatih.

Meski tak sedikit ada kasus penunggakan gaji pemain oleh klub Indonesia, ternyata kompetisi di Indonesia bukanlah yang terburuk soal urusan tersebut di Asia Tenggara.

Malaysia ternyata diklaim memiliki masalah penunggakan gaji pemain yang lebih parah di Asia Tenggara.

Liga Malaysia secara tidak resmi dinobatkan sebagai liga dengan jumlah kasus tunggakan gaji paling tinggi se-Asia Tenggara bahkan Asia.

Dilansir BolaSport.com dari New Strait Times, FA Malaysia mengonfirmasi ada 262 kasus yang diisi oleh pelatih dan pemain soal tunggakan gaji.

Para pemain T-Team saat jeda menuju babak tambahan waktu kala menjamu Terengganu FA pada laga putara

Stuart mengatakan sebanyak 60 persen dai total kasus tersebut melibatkan empat klub yakni Hanelang FC, Terengganu City, Kuantan FA, dan Marcerra United.

Sekjen FAM, Stuart Ramalingan, mengakui bahwa Liga Malaysia jadi kompetisi yang paling banyak menunggak gaji pemain se-Asia Tenggara bahkan Asia.

Sampai sekarang, keempat klub tersebut saat ini sudah tidak ada.

"Total ada sekitar 10 klub yang masuk catatan hitam itu. Kami mempunyai 262 kasus dan itu adalah yang tertinggi di Asia," ujar Stuart, seperti dikutip BolaSport.com dari New Strait Times.

Salah satu klub yakni Perlis saat ini tengah disoroti karena menunggak gaji 18 pemain. Kasus tersebut membuat Perlis terancam dikeluarkan dari Liga Primer Malaysia.

Presiden Perlis FA Datuk Ahmad Amizal Shaifit Ahmad Rafie pun menjanjikan akan menyelesaikan kasus tersebut.

Pihak FAM dan operator Liga Malaysia (MFL) akan memberikan insentif sebanyak 1 juta RM kepada Perlis untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam tenggatwaktu 60 hari.

"Metode paling efektif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan tidak memberikan insentif kepada tim yang berutang. Semua tim mempunyai tenggat waktu sampai pertengahan Februari untuk melunasinya atau utangnya akan dikutangkan dari insentif mereka," kata Stuart.

"Jika insentif tidak cukup untuk menutup utang tim, kami akan menghitung sehingga para korban akan dibayar sesuai dengan jumlahnya masing-masing."

"FAM dan MFL akan bekerja sama untuk hal ini. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini," katanya menutup.(*)

Artikel ini sudah tayang di Bolasport.com dengan judul "Inilah Liga yang Paling Banyak Menunggak Gaji Pemain di Asia Tenggara"

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat IT dari ICT Institute Heru Sutadi membantah pernyataan Menkominfo Budi Arie yang menyebut Indonesia menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang melarang judi online.

"Sebenarnya bukan Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang melarang judi online, judi keseluruhan," ujar Heru pada Tempo. "Tapi juga Brunei, mereka juga melarang atau ilegal di sana."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia melanjutkan beberapa negara lain memberikan tempat atau wilayah khusus untuk berjudi, seperti di Genting, Malaysia. Sehingga, kata dia, judi online dilarang di Malaysia. Bahkan, dia menyebut pemerintah setempat tidak segan menutup situs-situs perjudian.

"Judi online ini merupakan hal yang agak berbeda dengan judi biasa, karena ini merupakan permainan dengan menghilangkan batas-batas sekat negara, wilayah geografis," papar Heru.

Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie menyoroti masalah judi online. Dia mengatakan, hanya Indonesia yang melarang judi online di antara negara-negara ASEAN lainnya.

"Malaysia, Singapura, Kamboja, Filipina, Thailand semua legal. Kita enggak usah ngomongin Asia yang lainnya, ASEAN aja. Cuma Indonesia yang masih melarang," kata Budi Arie di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 20 Juli 2023.

Menurut dia, mayoritas negara-negara di Asia sudah melegalkan judi online. Oleh sebab itu, dia menilai penyedia platform judi online berasal dari luar negeri. Meski begitu, Indonesia melalui kementeriannya akan memutus akses situs-situs judi online tersebut.

Sejak 13 sampai 19 Juli 2023, Kominfo telah memblokir 11.333 konten judi online. Sedangkan sejak 2018 hingga 19 Juli 2023, kementerian itu ‎telah memutus akses atau take down 846.047 konten perjudian online.

AMELIA RAHIMA SARI | RIANI SANUSI PUTRI

Hasil Pencarian Uang Turki 100 Lira

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Konverter Mata Uang - Kurs 100 Lira Turki Rupiah Hari Ini

Keturunan Sultan Aceh, Cut Putri, mengatakan suratnya ke Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan direspons baik pemerintah Turki. Surat itu berisi permintaan bantuan karena dirinya menilai Aceh dalam kondisi darurat.

"Kami sangat berterima kasih atas respons dan sambutan baik serta perhatian Turki kepada rakyat Aceh yang kini sedang berjuang," kata Cut Putri seperti dilansir dari Antara, Rabu (20/10/2021).

Cut Putri mengatakan dirinya berkomunikasi langsung dengan mantan Wakil Perdana Menteri Turki. Menurutnya, mantan wakil perdana menteri itu berjanji membantu mengatasi masalah di Aceh yang dikeluhkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau (Wakil Perdana Menteri Turki) tegaskan bahwa bertekad untuk mengikuti jejak nenek moyangnya untuk peduli kepada Aceh," ujarnya.

Cucu Sultan Aceh keturunan Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu mengaku bahagia atas sambutan baik dari Turki terkait usaha penyelamatan situs sejarah peradaban Islam Asia Tenggara di Aceh. Dia menyebut pihak Turki bakal mempelajari lebih lanjut kondisi di Aceh.

"Pihak Turki juga ingin tahu lebih jauh dan mempelajari lebih dalam tentang situasi darurat (sejarah) yang sedang terjadi di Aceh," kata Cut Putri.

Sebelumnya, Cut Putri mengirimkan surat kepada Erdogan. Dia meminta bantuan kepada Erdogan untuk membantu mengatasi kondisi darurat di Aceh.

"Surat itu berisi permohonan bantuan kepada pemimpin Turki untuk membantu Aceh yang kini tengah berada dalam kondisi darurat," kata Cut Putri seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/10).

Cut Putri mengatakan surat itu berisi soal Aceh yang membutuhkan bantuan Turki untuk menyelamatkan khazanah dan warisan Islam Asia Tenggara di Aceh. Menurutnya, kondisi warisan Islam di Aceh sedang pada masa kritis dan terancam dimusnahkan.

Cut Putri menyebut situs sejarah itu termasuk makam kuno para raja dan ulama kesultanan Aceh Darussalam. Ada juga situs makam para ulama dan perwira pasukan Turki Usmani yang dulu dikirim oleh Sultan Turki Utsmani untuk membantu kesultanan Aceh.

Situs yang paling terancam, kata Cut Putri, adalah khazanah peninggalan sejarah peradaban bangsa Turki di kawasan situs sejarah Istana Darul Makmur Kuta Farushah Pindi Gampong Pande Banda Aceh. Situs tersebut terancam musnah dengan dibangunnya proyek IPAL Banda Aceh.

Anda mungkin ingin melihat